Sunday 24 January 2021

Apa sih ROCK CLIMBING Itu dan Perlengkapannya


Rock Climbing merupakan salah satu bagian dari Mountineering dimana kegiatan tersebut berupa pemanjatan tebing dengan peralatan dan teknik-teknik tertentu. Kegiatan ini mempelajari tentang teknik-teknik pemanjatan tebing, pemetaan, rescue, dan lain-lain.


Sebelum mengenal lebih dalam lagi tentang olahraga panjat tebing, pengetahuan tentang peralatan harus diketahui lebih dahulu mengenai nama dan bentuk peralatan kemudian paham fungsi alat tersebut serta yang terakhir yang tidak kalah pentingnya dapat mempraktekkan peralatan tersebut sesuai dengan teori yang didapat/sesuai standar prosedur pemakaian.

Adapun perlengkapan yang dibutuhkan :



1. Tali Karmantel


Biasanya yang digunakan adalah tali yang memiliki tingkat kelenturan atau biasa disebut dynamic rope. Secara umun tali di bagi menjadi dua macam yaitu :
  • Static adalah tali yang mempunyai daya lentur 6% – 9%, digunakan untuk tali fixed rope yang digunakan untuk ascending atau descending. Standart yang digunakan adalah 10,5 mm.
  • Dynamic adalah tali yang mempunyai daya lentur hingga 25%, digunakan sebagai tali utama yang menghubungkan pemanjat dengan pengaman pada titik tertinggi.

2. Harness
Harness adalah alat pengikat di tubuh sebagai pengaman yg nantinya dihubungkan dengan tali.


3. Ascender

Peralatan yg digunakan untuk meniti tali ke atas dan secara otomatis akan mengunci bila dibebani. Jenis yang digunakan biasanya jumar dan croll
 

 

4. Descender 
Peralatan yg digunakan untuk meniti tali kebawah serta mengamankan leader disaat membuat jalur, biasanya yg sering digunakan adalah figure of eight dan auto stop.



5. Webbing
webbing adalah peralatan panjat yg berbentuk pipih tidak terlalu kaku dan lentur, biasa digunakan sebagai harnest

6. Helm
Helm adalah pelindung kepala yg melindungi kepala dari benturan dari benda- benda yang terjatuh dari atas.




7. Sepatu Panjat 
 
Sepatu panjat berfungsi sbg pelindung kaki dan mempunyai daya friksi yg tinggi sehingga dpt melekat di tebing. Jenisnya sendiri yang sering digunakan adalah soft (lentur/fleksibel) dan hard (keras)





8. Chock Bag
Berfungsi sebagai tempat MgCo3 (Magnesium Carbonat) yg berfungsi agar tangan tdk licin karena berkeringat sehingga akan membantu dalam pemanjatan.


9. Hammer


Berfungsi untuk menanamkan pengaman dan melepaskan kembali, biasanya yg diapakai jenisnya ringan dan mempunyai kekuatan tinggi dan ujungnya berfungsi mengencangkan mur pada saat memasang hanger.13. Pulley, mirip katrol, kecil dan ringan tetapi memiliki kemampuan dalam beban yg berat. Digunakan untuk perlengkapan evakuasi.

 

10. Carabiner 
Carrabiner atau cincin kait yg terbuat dari alumunium alloy sebagai pengait dan dikaitkan dengan alat lainnya.
    • Karabiner Skrup/carabiner screw gate
    • Karabiner Snap/carabiner non screw gate
Carabiner Screw gate






Carabiner non screw gate


Wednesday 20 January 2021

Nutrihiking : Serangga Dalam Menu Pilihan Survival Bertahan Hidup




    Kebanyakan orang yang belum pernah mempraktekkan ilmu Survival dalam sebuah skenario nyata dengan menempatkan diri di hutan dan bertahan hidup dengan memanfaatkan sumber sumber yang ada di hutan selama beberapa hari atau minggu, selalu memilih memburu hewan hewan besar sebagai sumber makanan dengan logika bahwa mereka akan memiliki stock makanan yang banyak. Padahal kenyataannya untuk menangkap hewan hewan besar membutuhkan usaha yang besar pula, dan tidaklah mudah serta menguras energi.
    
    Kita harus mencari jalur lintasan hewan tersebut dan mempelajari jejaknya untuk mengetahui jenis dan ukuran hewan tersebut agar dapat memasang jerat dnegan ukuran yang sesuai, belum lagi saat sudah terjerat kita perlu usaha melumpuhkan atau membunuhnya untuk melepaskannya dari jerat, masih lagi harus menyembelih, menguliti, membersihkan dan memotong motong, memasaknya dan tentunya sisa dagingnya harus kita awetkan yang memaksa kita harus membuat sistem pengawetan yang memakan waktu paling tidak 3×24 jam. Tentu ini bukan pekerjaan mudah dan ringan, kalau ga percaya tanya sama tukang jagal hewan. Untuk menyembelih, menguliti dan membersihkan 1 ekor kambing saja itu sudah menguras energi dan seringkali usaha mendapatkan hewan besar sudah membuang energi banyak namun berakhir dengan sia sia. Berburu dalam situasi survival sangat berbeda kondisinya dengan berburu yang dilakukan suku suku pedalaman ataupun para pemburu yang membawa perlengkapan dan senjata lengkap.


    Namun bagi mereka yang sudah benar benar pernah mempraktekkan ilmu survival dalam skenario yang nyata, mereka akan menemukan fakta bahwa lebih mudah menangkap hewan kecil seperti unggas dan serangga daripada berburu hewan besar. Sebab unggas dan serangga ada di semua bagian hutan dan mudah menangkapnya. Ingat dalam keadaan Survival kita harus menerapkan prinsip pedagang dalam urusan energi, kalori dan protein. Setiap usaha harus menghasilkan keuntungan, artinya hasil yang di dapat harus lebih besar dari yang modal yang di keluarkan. Meminjam istilah Om Hidayat Ashari, “Survival Is A Game Of Calorie”. Prinsip pedagang ini harus anda terapkan dengan ketat.

    Bicara tentang serangga tentunya banyak orang merasa jijik bahkan sampai ketakutan.. Apalagi jika harus memakannya.. Namun dalam situasi Survival anda boleh memilih mempertahankan rasa jijik dan takut anda dengan konsekwensi tidak mendapatkan kalori dan protein untuk tubuh anda atau membuang jauh jauh rasa jijik dan takut anda demi mencukupi kebutuhan kalori dan protein bagi tubuh anda.

    Sebenarnya serangga sudah menjadi makanan pokok di suku suku pedalaman dan dewasa ini di beberapa negara masakan berbahan baku serangga sudah menjadi menu normal bahkan menjadi menu mewah yang disajikan di restoran restoran lux dengan harga aduhai.

    Saya sendiri juga awalnya merasa jijik (beruntung saya tidak merasa takut dengan serangga), namun demi memberi pengalaman pada diri dalam menghadapi situasi Survival maka saya memaksa diri untuk mencicipi menus serangga. Sudah banyak jenis serangga saya makan baik mentah maupun digoreng. Ternyata rasanya banyak yang enak. Sehingga akhirnya saya malah jadi suka. Untungnya lagi saya ngga ada alergi terhadap menu serangga.

Dalam situasi Survival, ada beberapa patokan dalam memilih jenis serangga yang akan kita makan, yaitu sebagai berikut
  1. Hindari serangga yang berwarna mencolok. Warna mencolok di alam liar bisa berarti peringatan untuk hewan lainnya agar menjauh. Artinya serangga serangga berwarna mencolok ini mungkin memiliki senjata rahasia yang mematikan untuk pertahan dirinya.
  2. Hindari serangga berbulu, karena umumnya bulu bulu ini mengandung racun yang membuat gatal serta bengkak yang sangat tidak nyaman
  3. Hindari serangga yang berbau tidak sedap. Bau juga merupakan tanda bahwa serangga ini mengeluarkan atau menyemprotkan cairan yang digunakan untuk pertahanan diri.
  4. Walaupun beberapa jenis serangga bisa dimakan mentah, namun sebisa mungkin masaklah dahulu sebelum di konsumsi karena beberapa jenis serangga memiliki parasit. Selain itu dengan memasak rasanya juga jauh lebih enak, juga membuat pikiran kita lebih nyaman karena tidak ada cairan yang muncrat saat kita menggigitnya.
  5. Hindari serangga yang memakan tumbuhan beracun. Beberapa jenis keong dan siput memakan tumbuhan beracun, walaupun dagingnya aman untuk dimakan namun kandungan racun dalam sistem pencernaan mereka bisa menyebakan masalah buat tubuh kita, untuk amannya maka sebaiknya di hindari. Namun jika memang itu yang ada untuk di makan maka anda bisa menggunakan trik untuk menguras isi perut mereka dengan cara mengumpulkannya dan di biarkan kelaparan beberapa hari atau kumpulkan dan beri mereka makanan daun daun yang tidak beracun.
    Manusia bisa bertahan selama lebih dari tiga minggu tanpa makanan. Bahkan makanan merupakan prioritas survival yang terakhir, Lebih kita mengutamakan membuat shelter, mengumpulkan air dan membuat api. Menjadi seorang Survivor, selalu carilah sumber makanan yang mudah, walaupun itu kadang menjijikkan. Mengumpulkan makanan dalam skenario Survival seringkali kita harus mengumpulkan dari beberapa jenis sumber makanan dan serangga adalah salah satu pilihan terbaik. Jangkrik goreng, Larva kumbang kelapa goreng, Ulat Sagu goreng, Belalang goreng, kepompong ulat jati, ulat pisang, pepes lebah madu adalah menu serangga favorit saya. Selamat menikmati..

Simpul Untuk Rapelling



    Jika anda telah memanjat dan perlu untuk rappeling, salah satu dari puncak jalur yang baru saja anda panjat atau berhenti karena cuaca mulai memburuk misalnya akan ada badai disertai petir, kemudian perlu menyambung tali untuk turun ke bawah. Double-rope rappeling bisa membuat anda lebih cepat untuk meluncur ke bawah, khususnya jika anda menggunakan dua tali yang panjangnya 200-feet (60 meter), anda akan terlepas dari bahaya petir.


    Rappelling adalah salah satu teknik panjat paling berbahaya. Banyak kecelakaan terjadi saat rappelling. Bila anda melakukan rappelling dari tebing, anda wajib mempercayakan peralatan pada tali, descender, harness, dan semua terhubung dengan tali anda. Disamping punya anchor yang sempurna, anda perlu menyambung tali dengan sebuah simpul kuat yang akan mendukung berat anda saat rappelling.
  1. Double Figure-8 Fisherman’s Knot.
  2. Square Fisherman’s Knot.
  3. Double Overhand Knot
  4. Double Fisherman’s Knot.
langsung aja kita cekicrot

Double Figure-8 Fisherman’s Knot. 


merupakan cara umum untuk mengikat tali rappel bersama, rangkain paling kuat, dan jika diikat semestinya, tidak akan terlepas. Juga mudah dilihat untuk memeriksa dan menyakinkan ini diikat semestinya. Dan juga mudah diuraikan setelah terbebani. Ini adalah simpul terbaik untuk menyambung tali dengan diameter yang tak sama. Setelah anda menyambung tali dengan double figure-8, maka setiap ujung tali diikat dengan fisherman knot sebagai back-up. 

Square Fisherman’s Knot.


Banyak pemanjat menyukai ini simpul karena diikat dan paling mudah diuraikan dari empat simpul ini. pada dasarnya sekedar sebuah square knot (simpul mati) yang di back-up dengan simpul double fisherman pada sisi lainnya. jika anda menggunakan simpul ini, selalu gunakan simpul backup atau jangan sampai ini terlepas. simpul mati sendirian bukan sebuah simpul yang baik untuk rappelling atau tujuan pemanjatan lainnnya. Setelah anda membuat simpul mati kunci dengan fisherman knot.

Double Overhand Knot.


Simpul ini, kadang-kadang disebut "simpul mati eropa," telah tenar dan sering digunakan untuk menyambung tali. Paling cepat dan paling mudah dibuat dari empat simpul lainnya dan punya lekukan yang sedikit, yang membuat ini jarang tersangkut atau membuat tali kaku. Jangan gunakan simpul ini dengan tali temali bermacam-macam diameter, sedikitnya satu kecelakaan fatal telah terjadi karena simpul ini terlepas. Sebagai alternatif, anda dapat gunakan simpul figure-8 ganda daripada simpul overhand, meskipun uji laboratorium milik Black Diamond di Salt lake City (AS) menunjukkan bahwa double overhand lebih kuat dari double figure-8 .

Double Fisherman’s Knot.


Adalah simpul tradisional untuk menyambung dua tali, tetapi kurang disenangi dibanding simpul - simpul di atas. Simpul ini mudah membuatnya sulit dilepaskan setelah terbebani, terutama jika tali basah. Simpul ini baik saat digunakan untuk menyambung tali diameter kecil (prusik) misal spectra untuk anchor.

Mengenal simpul sebelum menggunakannya

    Semua simpul ini kuat dan aman, tetapi tentu saja harus diikat dengan tepat. Pelajari mengikat simpul ini di dasar tebing atau di rumah sebelum anda menggunakannnya pada anchor rappel pada sebuah pemanjatan, hidup anda tergantung pada simpul yang diikat semestinya. Semua simpul ini , kecuali simpul overhand ganda, diback-up dengan simpul nelayan (fisherman knot) untuk pengamanan pada sisi lainnya.

Gunakan sebuah Stopper Knot

    Jika anda melakukan rappelling, selalu buat stopper knot, yaitu; simpul nelayan ganda, simpul overhand, atau simpul delapan, di kedua ujung tali sehingga anda atau partner anda tak akan melewati bagian ujung tali saat rappelling.


Pililah salah satu dari keempat simpul

    Sebaiknya pilih satu simpul yang anda suka dan hanya menggunakan ini setiap kali anda menyambung tali. Jika anda menggunakan satu simpul untuk rappelling, anda akan menjadi terbiasa dengannya dan anda tahu bagaimana membuatnya; tahu bagaimana cara melepaskannya; anda tahu berapa banyak sisa yang ditinggalkan masing-masing ujung untuk membuat fisherman knot sebagai back-up. Saya selalu gunakan Double Fisherman Knot, karena ini terasa seperti simpul teraman bagi saya. Saya senang merasakan aman secara total bila saya melakukan rappelling, terutama jika itu adalah suatu rappelling dari bagunan atau tebing sangat tinggi yang menakutkan. Cobalah pada tebing kecil dan putuskan simpul rappelling yang cocok untuk anda.

Tuesday 19 January 2021

Nutrihiking : Karbohidrat Tepat untuk Pendakian Makin Mantap


    Menyambung artikel sebelumnya, Nutrihiking : camilan karbohidrat sederhana belum lengkap rasanya jika belum mengupas satu per satu zat gizi dalam bekal naik gunung. Sebelum masuk ke bahasan utama, kembali saya ingatkan bahwa pendakian gunung masuk dalam kategori olahraga. Selain persiapan fisik sebelum pendakian, kalori untuk mendukung aktivitas fisik juga perlu dipersiapkan dengan baik. Persiapan ini biasa disebut sebagai manajemen logistik dalam dunia pendakian.


    Sebenarnya, di setiap acara jalan-jalan, entah piknik chilling out on the beach atau kemcer atau naik gunung, yang namanya makan itu penting. Bedanya, dalam pendakian kita harus menyiapkan makanan secara efektif dan efisien. Mengapa? Ada banyak faktor yang menyebabkan, mulai dari alat masak yang terbatas, waktu pengolahan, maupun ketahanan bahan pangan itu sendiri. Semua harus diatur dengan baik.

    Nah, salah satu komponen yang perlu diperhatikan ialah sumber karbohidrat. Karbohidrat adalah bensin utama tubuh kita. Antara 60-70% bahan bakar tubuh kita berasal dari zat gizi ini. Banyak sekali sumber karbohidrat yang tersedia di sekitar kita. Tapi, apakah semua kompatibel untuk dibawa ke gunung?

    Bisa iya bisa tidak, tergantung kemampuan memasak kamu. Kali ini saya akan mencoba mengupas tuntas berbagai macam pangan karbohidrat yang bisa kita bawa dalam pendakian. Semua bahan pangan karbohidrat yang tertulis di sini memiliki jumlah energi sebesar 175 Kal, dengan jumlah zat gizi protein sebesar 4 g dan karbohidrat sebesar 40 g dalam satu URT (Ukuran Rumah Tangga). Data yang saya sebutkan merujuk pada panduan DBMP (Daftar Bahan Makanan Penukar) yang bisa kamu lihat di sini. Kuy, ah!

1.    BERAS 

    Bahan pangan ini paling mudah ditemui karena tersedia di mana-mana. Dengan ukuran pengemasan yang kecil, bahan pangan ini mudah dibawa kemana-mana. Kekurangan? Tentu ada. Bahan pangan ini merupakan bahan yang agak sulit dimasak menggunakan nesting. Banyak kejadian beras yang dimasak menjadi kletis (tidak matang) atau malah terlalu lembek, yang berdampak pada menurunnya nafsu makan. Namun kelemahan ini tentu dapat diatasi dengan sering berlatih memasak nasi menggunakan nesting sebelum melakukan pendakian. Kelemahan lainnya ialah apabila tidak diolah dengan benar akan meninggalkan kerak yang agak sukar dibersihkan. Tapi jangan takut, kelemahan ini bisa diakali menggunakan kain kukusan. Cara masaknya? Cari sendiri.

Ketersediaan panganMudah
Teknik memasakBoiling-steaming
URT100 g/tiga per empat gelas
Pilihan menuNasi uduk, nasi liwet, nasi kebuli bukan kebully 
    Bahan pangan ini paling mudah ditemui karena tersedia di mana-mana. Dengan ukuran pengemasan yang kecil, bahan pangan ini mudah dibawa kemana-mana.

    Kekurangan? Tentu ada. Bahan pangan ini merupakan bahan yang agak sulit dimasak menggunakan nesting. Banyak kejadian beras yang dimasak menjadi kletis (tidak matang) atau malah terlalu lembek, yang berdampak pada menurunnya nafsu makan. Namun kelemahan ini tentu dapat diatasi dengan sering berlatih memasak nasi menggunakan nesting sebelum melakukan pendakian. Kelemahan lainnya ialah apabila tidak diolah dengan benar akan meninggalkan kerak yang agak sukar dibersihkan. Tapi jangan takut, kelemahan ini bisa diakali menggunakan kain kukusan. Cara masaknya? Cari sendiri.

    Menu yang bisa dikembangkan dari bahan ini cukup bervariasi. Jika ingin menjadi nasi uduk cukup tambahkan santan, daun salam, serai, lengkuas, dan garam. Nasi liwet? Bisa tambahkan irisan bawang merah, irisan cabai, salam, serai, dan tentunya teri Medan—yang ternyata malah asli Lampung—yang telah digoreng. Nasi kebuli bisa dimasak dengan menambahkan bumbu kare sachet dan santan. Mudah bukan? Engga, dong. Latihan dulu di rumah kalau mau jadi chef gunung.

2.    Kentang

    Ini bahan pangan favorit saya. Pilihan cara memasak yang banyak membuat saya bisa leluasa berkreasi dengan bahan pangan ini. Kelebihan kentang ialah perlakuan memasak yang tidak membutuhkan skill khusus. Pemula sekali pun akan mudah mengolah bahan pangan ini. Tidak hanya itu, bahan pangan ini juga tidak meninggalkan kotoran di nesting saat diolah. Kelemahan? Tentu ada. Kentang bisa dikatakan yang paling berat dan ukuran pengemasannya lumayan besar. Bahan pangan ini cocok untuk solo hiking. Kalau kelompok? Aduh, kasian porter logistiknya.

Ketersediaan panganMudah
Teknik memasakBoiling, steaminggrilling, deep-frying
URT210 g/2 buah ukuran sedang
Pilihan menuFrench fries, parsleyed potatoesgrilled potato
    Pilihan menunya? Gampang-gampang koq. Bisa kamu potong-potong lalu goreng dan tambahkan bon cabe atau cocol saus: jadilah french fries. Malam datang sambil menunggu perapian kamu bisa bungkus kentangnya dengan aluminium foil lalu taruh di perapian: jadilah grilled potato. Mau agak Western dikit? Potong dadu kentangnya, boleh kamu goreng atau rebus. Lalu tumis dengan mentega, tambahkan bumbu ajian lalu taburkan daun seledri yang telah dicincang halus, tumis sebentar dan—taraaaa—parsleyed potatoes-mu telah matang.

3.    Mie Kering

Ketersediaan panganMudah
Teknik memasakBoiling-blanchingstir-frying
URT50 g/gelas
Pilihan menuMi goreng, mi rebus
    Inget, ya: mi kering bukan mi instan. Meskipun sama-sama mi, saya lebih menyarankan mi kering alias mi telor. Kenapa? Dalam mi instan terlalu banyak mineral garam yang bersifat diuretik sehingga kita akan menjadi lebih sering buang air kecil. Padahal kita tahu bahwasanya cairan sangat vital dalam pendakian. Terlalu sering BAK tentunya akan mudah membuat kita menjadi dehidrasi. Tak perlu dijelaskan, ya, dampak dehidrasi saat pendakian.

    Mi telor sendiri cukup diseduh dengan air panas sehingga irit penggunaan kompor lapangan. Tergolong ringan namun ukuran pengemasannya agak lumayan. Pengolahannya pun cukup mudah, bisa disulap jadi mi goreng atau mi rebus. Cara masaknya? Interview kang nasgor sajalah pas lagi jajan malam.

4.    Pasta

Ketersediaan panganMudah
Teknik memasakBoiling, stir-frying
URT50 g/setengah gelas
Pilihan menuPasta dengan saus Bolognaise atau saus Hollandaise, dll.

    Pasta ini banyak macamnya. Yang umum dijual di swalayan, ya, macam spaghetti, macaroni, fusilli (bentuk spiral), dan conchiglie (kerang). Memasaknya cukup dengan direbus, namun agak sedikit lama agar mencapai tekstur kenyal atau al dente. Panganan ini recommended banget, sih, soalnya enteng, ukuran pengemasannya kecil, dan teknik memasaknya mudah. Pengolahan pun tergantung saus yang kita bawa. Gampanglah….

    Bahan-bahan di atas adalah sumber karbohidrat kompleks. Mengapa tidak saya masukkan roti, crackers, biskuit, havermout, dan sereal? Ya karena bahan-bahan tersebut tak perlu pengolahan khusus. (Mungkin bahan-bahan pangan itu akan saya ulas mendalam di serial Nutrihiking selanjutnya.) Yang terpenting, semoga dengan ulasan di atas kamu dapat memilah dan memilih sumber pangan karbohidrat yang sesuai untuk diaplikasikan dalam pendakianmu, entah solo hiking, grup, kemcer, dll.

Jadi, kurang-kurangin mi instan, ya.

    Untuk merekap, saya ulang lagi bahwa sumber-sumber karbohidrat di atas adalah yang paling kompatibel sepengalaman saya mendaki, dengan mempertimbangkan beberapa aspek seperti kecepatan pengolahan, ketersediaan alat masak, serta ketahanan bahan pangan itu sendiri. Kembali saya ingatkan: URT yang tertulis di tiap bahan berarti 1 URT sama dengan 175 Kal. Artinya apa? Kamu bisa menghitung berapa jumlah bahan makanan yang kamu butuhkan sehingga sesuai dengan kebutuhan kalori kamu saat pendakian.

    Ribet, ya? Yaudah, kalau malas masak-masak di gunung, kamu bisa ajak saya kalau mau mendaki.

Nutrihiking : Camilan karbohidrat sederhana saat Trekking


 Karbohidrat adalag bahan bakar utama untuk menyuplai energi bagi tubuh, Karbohidrat akan diolah oleh tubuh menjadi glukosa yang nantinya jadi penyuplai energi utama untuk bergerak. sayangnya, tak semua bahan-bakar karbohidrat tinggi dapat diolah dmenjadi glukosa secara cepat dalam tubuh. bahan bahan itulah yang disebut karbohidrat kompleks. tapi, ada karbohidrat tinggi jenis lain dengan struktur kimia yang lebih simple sehingga cepat diolah oleh tubuh, yaitu karbohidrat sederhana.

    Trekking dalam waktu yang cukuo lama tentu membuat tubuh perlu banyak energi pula. pada pertengahan pendakian, ketika terlalu tanggung rasanya untuk membuka kompor dan memasak, para pendaki biasanya akan mengalami keletihan, saat saat seperti inilah karbohidrat sederhana memainkan peran sebagai penyuplai energi, di antara banyak karbohidrat sederhana, saya akan berikan beberapa rekomendasi camilan berenergi yang kompatible untuk dikonsumsi saat mendaki. 

  1.   Gula Merah ( Gula Jawa)


Membawa gula merah (gula Jawa) saat mendaki adalah kebiasaan yang sudah diwariskan turun-temurun dari satu generasi pendaki ke generasi berikutnya. Ringkas dan mudah dicari menjadi alasan mengapa camilan ini tetap eksis meskipun makanan berenergi lain semakin banyak bermunculan.


Gula merah bisa langsung dimakan atau diseduh terlebih dahulu dengan air panas. Beberapa pendaki saya lihat bahkan menambahkan santan di rebusan gula merah agar rasanya tidak terlalu getir. Sekitar 10 g gula merah dapat menyuplai energi sebanyak 50 Kal.


        2.    Madu

    Bahan makanan ini cukup banyak dijual dalam bentuk bungkusan. Madu dengan perasa kini jadi primadona di kalangan pendaki. Sebagai sumber energi, satu sendok makan madu dapat menyuplai energi sebesar 50 Kal.
sebotol madu via pexels.com/Agustin Garagorry

Selain untuk dikonsumsi, madu juga dapat jadi salah satu bahan survival kit. Salah satu fungsinya adalah sebagai obat luar. Saat kulit sobek, misalnya, madu dapat menghambat perkembangan bakteri pada kulit yang terbuka. Madu juga bisa jadi solusi dari bibir kering, baik karena suhu dingin ataupun karena dehidrasi kala trekking. Untuk kamu yang serius memerhatikan penampilan, kamu juga bisa maskeran dengan madu sebelum muncak pendaki biasanya madu rasa sachet sampahnya jngn lupa dibawa turun.

        3.    Coklat

    Siapa, sih, yang tak suka cokelat? Mungkin ada, tapi tampaknya hanya segelintir saja. Dan agaknya bahan karbohidrat sederhana ini juga masih jadi salah satu primadona kalangan pendaki. Kenapa saya bisa menyebut bahan ini primadona? Karena, menurut pengamatan saya kala mendaki, sampah bungkus cokelat masih menduduki peringkat atas di jalur pendakian, bersaing dengan bungkus madu.
potongan coklat via pexels.com/kaboompics


    Terlepas dari semua itu, cokelat memang menawarkan energi yang besar. Dalam 50 g cokelat tersimpan potensi energi cukup padat, yakni sebesar 275 Kal. Selain energi yang dijanjikan, bentuk fisik cokelat yang kompak pun pas sekali rasanya dijadikan partner trekking.


        4.Buah-buahan
Tiga buah apel hijau via pexels.com/Suzy Hazelwood


    Buah-buahan adalah camilan pendakian favorit saya pribadi. Selain karena rasanya yang manis, buah-buahan juga menghasilkan sampah organik yang tentunya dapat terurai dengan baik oleh tanah. Hanya saja, energi dari buah memang tidak sepadat empat bahan yang sudah diulas sebelumnya di atas. Namun, mengonsumsi buah-buahan bukan cuma perkara mengekstraksi energi, tapi juga menambah semangat (sebagai mood booster).

Berikut daftar buah-buahan serta ukuran rumah tangga (URT) yang kompatibel untuk dibawa trekking. Semuanya mengandung energi sebesar 50 Kal.

BuahURT
Anggur20 buah sedang
Apel1 buah
Jeruk2 buah
Kurma3 buah
Duku9 buah
Pir1 buah
Pisang1 buah
Jambu air2 buah besar
Jambu biji1 buah besar
Salak2 buah sedang
Rambutan8 buah
    Akhirnya kita sampai di ujung tulisan. Saya menulis ini agar para pendaki bisa mendapat gambaran lain soal camilan untuk dibawa mendaki, sebab selama ini banyak yang hanya membawa “chiki-chikian” yang cenderung asin, memperberat kerja ginjal, dan membuat tubuh mudah mengalami dehidrasi. Satu-dua “chiki-chikian” tak apa-apa dibawa, asal jangan jadi camilan utama.

saya berharap agar tulisan-tulisan Nutrihiking dapat jadi panduan bagi teman-teman sekalian dalam menyusun itinerary makan. Kamu dapat melihat kembali jumlah energi tiap bahan makanan dan URT-nya untuk menghitung berapa banyak bahan makanan yang akan dibawa, baik untuk mendaki sendirian maupun berkelompok. Jangan lupa: good food is good mood.

Sunday 17 April 2016

Catper (Catatan Perjalanan) Pendakian Gunung Sindoro via Bansari Badai akhir tahun 2019


       Gunung Sindoro memiliki ketinggian 3.136 mdpl, Masyarakan biasanya menyebut gunung ini dengan sebutan Sindoro, Sundoro atau Sendoro. Gunung Sindoro adalah termasuk dalam jajaran gunung berapi yang mempunyai bentuk kerucut dengan tipe Strato. Nah sahabat, kali ini saya akan mengupas secara detail mengenai jalur Pendakian Gunung Sindoro via Bansari.


     Catatan perjalanan ini kami mulai dari kota karawang sekitar jam 9 malam menggunakan transportasi pribadi, Kami yang beranggotakan 5 orang (Saya, Ibnu, Fery, Jarip as Arip, Ayam as Reza)  memulai perjalanan dengan kendaraan pribadi setelah menyiapkan peralatan dan perlengkapan pribadi. Setelah kami rasa lengkap jam sudah menunjukan pukul 9 kurang 15 kami pun berpamitan pada orangtua masing masing seraya meminta doa restu dilancarkan pendakian kami kali ini, selesai berpamitan kamipun berfoto sblm memulai perjalanan ke Temanggung, Jawa tengah yang kami estimasikan waktu perjalanan sekitar 9 jam ke kota tujuan.


    Sebelum berangkat kita berdoa kepada yang maha kuasa semoga dilancarkan aktifitas pendakian kami ber5. Perjalanan pun kami mulai karena mengingat waktu yang harus kami kejar kamipun melalui jalan tol yang sudah kami rencanakan kami masuk tol Kalihurip utama dan akan menyambung tol cipali-palimanan-pejagan-brexit dan exit di gerbang tol gringsing jawa tengah lalu menyambung Jalan arteri kendal temanggung.

    Singkat Cerita kami sudah berkendara sekitar 3 jam dan waktu sudah menunjukan pukul 00.23 kamipun memutuskan untuk istirahat direst area terdekat mendinginkan mesin mobil yang sudah kami pacu cukup kencang dan berganti supir kali ini saya yang mengemudi.

    Terlena keenakan ngopi dan sebats jam pun sudah menunjukan pukul setengah 1 malam, kami melanjutkan perjalanan lagi kali ini saya yang mengemudi "dan biasa backup" "siap sahut saya" oke pasang sabuk pengaman setel music dlu dong biar gak ngantuk dan lagu kesukaan saya Fastest men alive- Feast. Irama yang bersemangat membuat saya memaju pedal gas cukup kencang, 
    
    Sekitar jam 4 pagi kami kembali beristirahat dan sholat subuh direstarea sebelum exit gringsing, seperti biasa sebats dan meluruskan punggung yang sudah mulai pegal krna menyetir, selepas sholat subuh kami pun melanjutkan perjalanan ke jalan arteri Kendal-Temanggung, oh iya hampir lupa Tarif tol dari Kalihurip-Gringsing sekitar 450rb 

    pagi kami pun disambut mentari cerah yang seakan akan menyapa, krna saya yang mengemudi hrs tetap fokus kejalan, saya pun tidak sempat mengabadikan moment mentari cerah pagi hari itu, akhirnya sekitar jam 6 pagi kami sampai kota tujuan kota kelahiran saya
   
potret sindoro pagi itu


    Karena libur kami cukup panjang kami putuskan untuk istirahat semalam, dirumah mbah saya, memulihkan tenaga yang sudah cukup terkuras selama perjalanan semalam dan keesokan harinya baru kami akan melaksanakan pendakian. Hari itupun kami habiskan dengan mengobrol diatap rumah saya sambil menyeduh kopi hasil kebun keluarga saya sendiri dan menikmati view yang cukup memanjakan mata. tidak jauh dari topik pembicaraan kami pun menentukan siapa Leader, Navigator, Logistik, dan Sweeper. Komposisi ini sangat perlu dalam kegiatan Outdoor.

    Kamipun mulai menentukan siapa navigator tnpa harus menunjuk dengan kemauan hati Ibnu mengajukan diri sebagai navigator dilihat dari trackrecordnya dia lumayan berpengalaman dalam membaca Jalur dan cukup mahir dalam direct dialam bebas, oke Navigator sudah dapat selanjutnya Leader, logistik, Sweeper, dari kami berlima rupanya sudah punya kemauan masing masing mengisi komposisi kelompok Arif (Leader), Reza as Ayam (logistik), Fery (anggota), dan saya seperti biasa dipaling belakang (Sweeper)  memastikan tidak ada yang tertinggal dan barang yang terjatuh. Oke Komposisi sudah ditentukan, sisanya tinggal check ulang perbekalan untuk pendakian esok hari 

NB : untuk obat-obatan, kami menyiapkan untuk kebutuhan pribadi masing masing

    Keesokan harinya kamipun berpamitan dan lagi lagi meminta doa restu semoga pendakian kami dilancarkan dan pulang dengan selamat sekitar jam 7 pagi kami pun berangkat menuju basecamp pendakian gn.sindoro via bansari, Sesampainya disana kamipun langsung mengisi form masuk retribusi yang dikenakan biaya sekitar 15rb perorang dan sudah termasuk parkir kendaraan dan asuransi jiwa bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

    Setelah mengisi form retribusi ternyata kebijakan ranger setempat mengharuskan kami mengecheck ulang perlengkapan, jika ada yang kurang lengkap harus dilengkapi terlebih dahulu. tujuannya tentu untuk keselamatan kami sendiri, setelah dicheck carrier kami masing masing dan sudah lengkap kami pun berpamitan dngn ranger setempat, oh iya dari basecamp menuju pos 1 itu jaraknya lumayan dan kami pun ingin menghemat tenaga akhirnya kami menyewa ojek gunung, taulah ojek lereng begini sensasinya menegangkan yah disamping untuk menghemat waktu dan tenaga juga membantu perekonomian penduduk setempat. dan lagi lagi saya lupa mengabadikan moment itu hadeh.

BASECAMP-POS 1 SIDEMPUL

      Selama perjalanan dengan ojek, Kami melewati lahan pertanian penduduk yang mayoritas mata pencahariannya adalah bertani sayur mayur, setelah berkendara sekitar 20mnt kami pun turun dipos bayangan sblm pos 1 karena trek menuju pos 1 sidempul ojek agak sulit jadi ojek hnya mengantari kami sampai pos bayangan, selanjutnya kami mulai penjalanan ini dengan berjalan kaki melewati lahan pertanian, ramah tamah penduduk sekitar yang slalu kami temui dari sapaan petani yang memanggul hasil kebunnya yang mayoritas menanam kentang, kubis dan cabai, hingga rombongan buruh tani yang berjalan beriringan dan berpapasan dengan kelompok kami.
        
        Tak terasa kami sudah berjalan sekitar 20mnt sampailah kami dipos 1 kami berhenti dan berdoa terlebih dahulu al-fatihah 1x, an-nass, al-ikhlas 2x, dan meminta perlindungan allah tuhan semesta alam. yap selesai berdoa kami bersepakat untuk jngn ada yang memakan tulang teman sendiri dan main watak yang cukup kami tegaskan. dan sewaktu" mengalami atau berjumpa dengan mereka yang gaib tolong disimpan sndiri sampai kembali ke basecamp, kami pun menyetujui 3 rules pendakian ini.
    
    POS 1-POS 2 TURUNAN 

        Trekking pun kami mulai dengan irama jalan yang tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat pula, sekitar 10mnt berjalan kami pun mulai meninggalkan lahan pertanian penduduk, mulai memasuki vegetasi hutan basah, Trek kami disambut aliran sungai kecil dari gunung sindoro yang cukup jernih, sekitar 20mnt berjalan kami pun sampai di pos 2 turunan, yaitu tanah yang lumayan luas untuk mendirikan tenda tapi sangat tidak disarankan karna terlalu tertutup pohon dan juga jalur air bila mana hujan area ini pasti akan sangat licin, seperti biasanya orang indonesia kebanyakan saat istirahat yang mereka keluarkan bukan air minum atau snack makanan tpi sebatang tembakau, ahhh nikmat setelah melewati tanjakan yang tidak ada ampun trek ini disebut tanjakan setan mngkin karena memang lumayan curam dan panjang.

POS 3 TUNGGANGAN - BUKIT SOMA
    
         Menuju pos 3 ini jalur semakin menanjak nanjak tapi bersahabat karena jaraknya yang dekat untuk sampai di pos empat. Pos empat ini berupa tanah lapang yang tidak terlalu luas hanya muat untuk 2-3 tenda saja. Perjalanan pos tiga ke pos empat membutuhkan waktu 40 menit. dan dipos 3 sekitar 100 meter ke kiri ikuti petunjuk ada hidden paradise berupa mata air yang segar saya coba minum langsung dan juga saya kembali isi botol yang sudah kosong

pos 3 mata air



POS 4 BUKIT SOMA - POS 5 MLELAN

        Perjalanan menuju pos lima ini jalur semakin terjal dan medan tanahnya sangat gembur jika musim panas akan banyak debu, jika musim hujan pasti akan sangat licin. Sebelum sampai pos lima nanti kita akan melewati pos ojek yang berupa tanah lapang yang tidak terlalu luas bertulisan pos ojek. Perlu di ketahui pos lima ini sangat bagus buat menikmati pemandangan sunrise. Perjalanan pos empat ke pos lima membutuhkan waktu 120 menit. Di pos 4 ini kami putuskan untuk mendirikan tenda krna tempatnya tidak terlalu terbuka dan cukup terhindar dari terpaan angin.

Take a rest pos 5 - pos 6

    POS 5 MLELAN-POS 6 CENTONG

            Dari pos 5 kami mulai meninggalkan batas vegetasi hutan, disini kami disuguhi pemandangan yang subhanallah indahnya ciptaan allah semesta alam sejauh mata memandang terhampar luas pemandangan indah dan disebelah kiri berdiri megah gunung sumbing. pos 5 pos 6 ditempuh sekitar setengah jam dan tidak ada pohon hanya terhampar rumput sabana, hati hati dalam mengambil langkah disini karena banyak bebatuan yang besar dan juga cukup tajam.
      

    POS 6 CENTONG-PUNCAK SINDORO 
cuaca dengan cepat berubah saat saya pegang plakat ini hujan grimis sudah mulai turun


            Kami kurang beruntung wktu itu cuaca yang tadinya cerah tanpa ada awan dan kabut dengan cepat berubah, keputusan bodoh waktu itu kami membagi kelompok, karena ada seorang dari kami yang tidak ikut ke puncak dikarenakan melihat cuaca yang berubah dengan cepat akhirnya kami putuskan membagi saya dengan ibnu dluan ke puncak, setelah itu kami turun diganti fery dengan reza dan kami bergantian menemani arip yang wktu itu memutuskan stop di pos 6 karena badai yang cukup kencang dan itu keputusan ego kami. 

            karena hujan tak kunjung mereda kami pun berdiam diri di pos 6 dibalik tebing menghindari terpaan angin yang cukup kuat saat itu, kesalahan kami krna tidak membawa jas hujan karena yakin dengan cuaca yang saat itu cerah dan tidak menduga akan datang badai. kami berlimapun duduk dibalik tebing sambil berdoa semoga hujan ini segera mereda, hanya berbekal jaket windbreaker masing masing. kami tidak berani memaksakan turun dikarenakan jarak pandang yang minim dan kami menghindari kepanikan yg pasti akan berakibat fatal.

Disinilah kami bernaung dari terpaan angin badai pos 6 centong 

    Hampir satu setengah jam kami duduk melingkar akhirnya badai berangsur mereda tapi hujan masih tetap turun, kami sebentar berdiskusi memutuskan apa harus langsung turun ke basecamp atau kami bermalam lagi, cuaca yang kurang memungkinkan untuk turun kami putuskan untuk bermalam lagi melewati malam tahun baru 2019-2020.
    kami pun turun dengan sangat berhati hati karena hujan yg tak kunjung berhenti, memaksa kami untuk terus bergerak menyesuaikan suhu tubuh, udara yang dingin dan tekanan oksigen yang tipis sangat beresiko hipotermia perjalanan turun kami lalui cukup melelahkan beberapa kali terpeleset. singkat cerita kami pun sampai dipos 4 tempat kami mendirikan tenda, dengan cepat kami berganti pakaian yang basah dengan pakaian yang kering dan menyeduh kopi panas.

    Malam tahun baru kami lewati dengan sunyi dihutan sindoro hnya sayup sayup suara kembang api pertanda sudah berganti tahun, dan dengan cepat kami semua terlelap tidur menyiapkan tenaga untuk hari esok pulang. Alarm handphone saya berbunyi menunjukan jam 5 pagi seperti biasa saya sholat terlebih dahulu sblm aklimatisasi suhu. tepat jam 6 pagi saya bangunkan teman teman saya ternyta hujan masih terus turun dilereng gunung, dahlah kami putuskan untuk memasak makanan dan ngopi ngopi berharap hujan mereda,
  
   ternyata kami kurang beruntung jam sudah menunjukan jam 8 pagi gerimis tetap turun kami putuskan untuk turun dan berhati hati ditrek yang cukup licin akibat hujan semalam, setelah packing packing dan semua lengkap tidak ada yg tertinggal kami pun turun, benar saja tidak jauh dari tmpt kami camping ternyta ada pohon yg rubuh melintang dijalur kami pun melewatinya dengan membungkuk, tak terasa kami sudah dipos 3 yang wktu itu kamu ambil air, kami putuskan untuk melanjutkan perjalanan turun untuk mempersingkat waktu,

    tak terasa sudah pos 2 tenaga masih cukup banyak kami lanjutkan lagi perjalanan sampai ke pos 1 kali ini kami direpotkan reza yg kebelet untuk buang hajat hadeh, "break !!!! duh gak kuat euy mau nyetor" kami pun istirahat dijalur menunggu reza yang buang air itu hadeh "ayam kalo berak sembarangan" kata arip dan kami pun tertawa,

 

    
 singkat cerita kami pun sampai dibasecamp pendakian, kami sempat ditanya" karena lewat sehari dari retribusi masuk, karena keadaan yang wktu itu badai tidak bisa memutuskan untuk nekat turun dan dimaklumi ranger, pilihan kami untuk stop dan memutuskan itu benar dari pda harus memaksakan turun dalam kondisi hujan lebat yang tentunya sangat beresiko

selesai retribusi pulang dan ambil ktp jaminan kami putuskan lngsng pulang istirahat ke rmh mbah, dan sblm itu tidak lupa berfoto foto sebagai dokumentasi
   





   

Pengertian Survival secara harfiah


    Survival berasal dari kata Survive, yang artinya bertahan hidup. Sedang survival sendiri adalah suatu kondisi yang tidak menentu yang dihadapi oleh seorang atau sekelompok orang pada suatu daerah yang asing dan terisolir bagi orang/kelompok yang sedang mengalaminya. Keadaan tidak menentu (survival) ini bisa terjadi pada setiap orang yang tengah melakukan perjalanan, petualangan atau penjelajahan di alam bebas.
    
    Pengetahuan dan tehnik survival harusnya difahami oleh setiap orang, khususnya para penggiat alam bebas/terbuka, hingga apabila suatu saat ia mengalami kondisi ini, paling tidak ia telah mempunyai gambaran serta tindakan apa saja yang harus dilakukannya.
Berhasil tidaknya seseorang atau sekelompok orang keluar dari kondisi survival ini, tergantung dari kesiapan mental dan fisiknya.

Bagi penggiat alam bebas terbuka huruf - huruf dalam kata survival dijabarkan sebagai berikut:

S Size Up the Situation
Kita harus menyadari bahwa kita berada dalam keadaan yang tidak menentu.

U  Undue Haste Make Waste
Kita harus memikirkan tindakan demi tindakan yang akan kita lakukan, karena tindakan yang terburu-buru cenderung sia-sia

R  Remember Where You Are
Semakin kita mengenali daerah tersebut, kemungkinan keluar dari kondisi ini akan lebih terbuka

V Vanquish Fear and Panic
Kita harus bisa menguasai rasa takut dan panik, karena itu akan membuat mental kita cepat labil

I  Improvises
Kita harus bisa berimprovisasi, seperti ponco/flysheet dapat dijadikan bivak untuk berlindung, sebuah pembuka kaleng kornet dapat dijadikan mata kail

V  Value Living
Inilah yang terpenting, kita harus terus menumbuhkan dan menjaga semangat "Harus Hidup dan "Harus Hidup"

A  Act Like The Native
Mencoba memahami perilaku dan kebutuhan penduduk sekitar, apabila ada penduduk yang mengambil tumbuhan atau kayu di hutan, kemungkinan bertemu akan ada.

L  Learn The Basic Skill
Belajar dan melatih pengetahuan dan tehnik survival, akan membuat kita lebih siap bila kita menghadapi kondisi survival ini.